Kamis, 17 Februari 2011

Retinal Detachment (Bola Mata Lepas)

Mata adalah karunia terbesar dari Tuhan YME kepada umatnya di dunia, agar kita dapat melihat keindahan ciptaan-Nya. Namun apa yang terjadi jika Tuhan berkehendak lain? Maka dunia ini akan sangat gelap.

Inilah yang hampir terjadi pada Sri Endah, 57 tahun. Mata kirinya sudah mengalami glaukoma atau mengkristalnya cairan di mata, sehingga merusak retina dan lensa mata yang bertugas menangkap obyek yang dilihat. Sehingga pandangan tampak kabur atau menjadi gelap. “Saya menderita glaukoma tersebut sejak hampir 3 tahun yang lalu. Tapi ada hal yang membuat saya kaget, saat saya memeriksakan mata sebelah kanan, dokter mendiagnosa bahwa sel-sel yang menghubungkan antara bola mata saya –sebelah kanan, yang masih normal dan sehat– dengan tengkorak kepala saya sudah rusak, menyebabkan bola mata saya bisa lepas dari mangkoknya,” terang Sri memulai ceritanya.

Gejalanya datang dengan cepat. Saat itu Sri yang sedang bersantai di rumah; tiba-tiba mengalami pandangan yang kabur dan gelap. Di tengah kekalutannya menghadapi serangan mendadak tersebut, Sri mencoba tenang dan berbaring di kamarnya. Selang setengah jam, ia mencoba bangkit dan meminta tolong kepada keponakannya untuk menelepon dokter mata langganannya. “Saya sedikit syok begitu tahu dokter saya cuti, dan baru akan kembali beberapa minggu kemudian. Saat itu saya teringat bahwa saya punya Tahitian Noni Juice.”

Tanpa menunggu waktu, Sri langsung berkonsultasi dengan Nina Sarungu, nutritionist Tahitian Noni Independen Indonesia, dan menceritakan kejadian yang menimpanya. Berbekal informasi dari Nina, Sri mengonsumsi Tahitian Noni Juice dengan dosis 2 x 60 cc per hari dan meneteskan cairan bening Tahitian Noni Juice (bagian atasnya) di matanya pada pagi dan sore hari sebanyak 2 tetes.

Sambil menenangkan diri Sri mencoba mencari dokter mata lainnya untuk memeriksakan kondisinya. Setelah berhasil, maka vonis yang didengarnya adalah adanya kerusakan sel mata, sehingga menyebabkan bola matanya terlepas dari mangkok tengkoraknya. ”Bahasa dokternya retinal detachment,” terang Sri. Namun Sri mempercayakan Tahitian Noni Juice sebagai solusi atau membantu kesembuhannya. Bahkan ia menanyakan hasil medis yang didapatkannya dari dokter mata kepada Dr. Amarullah di TNI saat acara Health Talk.

“Dr. Amarullah memberikan informasi kepada saya bahwa, untuk memperbaiki sel, butuh waktu 100 hari. Benar saja di bulan Agustus, mata saya sudah mulai membaik. Bahkan mata kiri saya yang mengalami glukoma terlebih dulu juga ikut membaik. Puji Tuhan, ternyata Tahitian Noni Juice sangat luar biasa dan memang benar paten Tahitian Noni Juice tentang glukoma dan memperbaiki sel. Terima kasih Tahitian Noni Juice.”

Senin, 18 Oktober 2010

Neuralgia ( Penyakit Syaraf )

Di tahun 2000, ketika Ibu Bintarti Mangkoe Sasmito sedang terlelap tidur, tiba-tiba sesuatu menyerang bagian syarafnya.
“Rasanya sakit sekali, seperti mencabut gigi tanpa di bius,” katanya mencoba mengingat rasa sakit yang beliau alami saat itu.
Akhirnya Ibu Mangkoe berinisiatif memeriksakan diri ke dokter. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter ahli syaraf, dinyatakan Ibu Mangkoe menderita Neuralgia yaitu penyakit syaraf yang sakitnya datang secara tiba-tiba. Dokter lalu memberi obat-obatan yang harus dikonsumsi Ibu Mangkoe secara teratur. Namun obat-obatan yang diberikan malah membuat Ibu Mangkoe tambah sakit.”

Tahitian Noni Juice
Setelah menjalani proses pengobatan yang diberikan oleh dokter ahli syaraf yang terkenal, Ibu Mangkoe ditawarkan oleh seorang teman untuk mencoba produk Tahitian Noni Juice.
Setelah mengonsumsi 1 botol TNJ (dosis satu sendok, lalu ditambah menjadi dua sendok, dan akhirnya tiga sendok pada pagi, siang dan sore hari), Ibu Mangkoe sudah merasakan manfaat yang sangat luar biasa.

“Alhamdulilah. Puji syukur kepada Allah SWT. Melalui seorang teman yang memeperkenalkan saya kepada produk Tahitian Noni Juice, saya bisa pulih seperti dulu lagi,”tuturnya lega bercampur dengan senyum bahagia. “Walau agak terasa sedikit mual ketika pertama kali diminum, tidak Mengapa dibanding harus mengkonsumsi obat-obat dari dokter yang malah tidak ada kemajuan dan membuat bosan,” katanya lagi.

Walau kini sudah sehat, Ibu Mangkoe dan keluarga tetap mengkonsumsi TNJ untuk menjaga kesehatan. Manfaat lain yang dirasakan Ibu Mangkoe setelah mengkonsumsi Tahitian Noni Juice adalah buag air kecil menjadi lancar dan bangun tidurpun menjadi segar.

"Sungguh Tahitian Noni adalah berkah bagi saya dan keluarga,” ujarnya bersyukur.

Lepas dari Cengkeraman Stroke


Nama saya Haryanto, usia saya 50 tahun. Saya menetap di Pontianak, Kalimantan Barat. Saya ingin mengisahkan tentang manfaat yang saya dapat setelah mengkonsumsi TNJ. Dua tahun yang lalu tepatnya pada 19 Mei 2009, tanpa didahului tanda-tanda apapun, saya terserang stroke (lumpuh pada tubuh sebelah kiri).

Segala macam pengobatan telah saya jalani, baik medis maupun alternatif. Namun tak jua membuahkan hasil yang memuaskan. Sampai akhirnya, pada awal Mei 2009, saya dikenalkan Tahitian Noni Juice oleh seorang teman. Dia menginformasikan bahwa TNJ terbukti berkhasiat untuk masalah stroke.

Sayangnya biaya menjadi kendala utama saya untuk mendapatkan produk ini. Namun niat kuat saya untuk bisa sembuh, meluluhkan kendala tersebut. Dari sisa gaji yang saya kumpulkan, serta penghasilan yang saya dapat dari luar pekerjaan, akhirnya saya mampu membeli sebotol TNJ.

Alhamdulillah, hanya dalam waktu 4 hari. Dengan dosis 30ml perhari, kondisi tubuh saya berangsur-angsur membaik. Tangan yang awalnya susah digerakkan, kini dengan mudah bergerak tanpa sakit. Begitupun saat menaiki tangga, biasanya harus tertatih-tatih, kini tidak lagi.

Berkat pengalaman tersebut, banyak teman dan saudara kini, menjadi tertarik untuk berbagi berbagi manfaat TNJ. Tidak hanya kesehatan saya yang terjaga, namun kesehatan finansial juga mengarah menjadi lebih baik. Sampai-sampai saya berani merekomendasikan TNJ kepada seorang teman yang berprofesi sebagai dokter. Alhamdulillah, kabarnya banyak pasienya yang juga mendapatkan solusi kesehatan berkat TNJ.

Penyempitan Ginjal


Satu lagi warga Indonesia yang kembali membuktikan khasiat Tahitian Noni Juice terhadap masalah kesehatan yang dideritanya sejak setahun lalu. Ia adalah Ibu Alwiyah, 48 tahun yanng berdomisili di Banggai, sebuah desa di wilayah Sulawesi Tengah.

Dua bulan yang lalu, dokter di kota Makassar mendiagnosa terjadi penyempitan di kedua ginjal Alwiyah dan menyarankan untuk cuci darah. Nyeri pinggang dan pembengkakan di kedua kakinya menadi gejala awal penyakitnya. Mulanya hal itu dianggap biasa. Namun dua bulan belakangan ini, rasa nyeri dipinggang terasa begitu hebat. Sampai-sampai Alwiyah tidak bisa berjalan bahkan tidak bisa bangun dari pembaringan.
Pemeriksaan medispun dijalani dengan rutin. Sampai akhirnya rumah sakit di Banggai merujuki Alwiyah untuk memeriksakan penyakitnya ke rumah sakit besar di kota Makassar. Seperti yang diungkapkandi atas bahwa Alwiyah disarankan untuk cuci darah. “Saya takut dan meminta suami untuk memulangkan saya ke Banggai, agar saya bisa meninggal di sana.”cerita Alwiyah.

Dua hari menjelang Idul Adha, tanggal 27 November 2009, Alwiyah yang ditemani Syarifuddin-suami-yang masih berada di kota Mkassar terus berupaya mencari solusi demi kesembuhannya.”Dua hari menjelang Idul Adha, suami saya teringat pernah ditawari TNJ oleh seseorang. Ia tidak kenal dengan orang itu sehingga suami saya tidak menghiraukan tawarannya. Selepas sholat subuh, suami saya berkeliling kota Makassar untuk mencari dimana TNJ dijual,”kata Alwiyah.

TNJ baru didapat Syarifuddin keesokan harinya-sehari menjelang Idul Adha-dan itupun sudah sore. “Malamnya takbiran saya minum 30cc. Saat itu saya terbaring lemas tanpa daya. Sesaat setelah saya mengkonsumsi, cairan segar keluar dari hidung. Badan terasa diremas-remas, terlebih dipinggang. Subhanallah, paginya saya bisa bangun dan melaksanakan sholat Ied,”ungkap Alwiyah.

Kini Alwiyah merasakan tubuhnya kembali bugar, tak ada lagi bengkak kaki. Nyeri pinggangpun hilang dalam sekejap. “Suami dan keluarga melihat perubahan saya. Dan teman-teman sudah mulai mengonsumsi TNJ. Alhamdulillah Allah SWT telah menyembuhkan saya lewat TNJ.”



Hindari Operasi Kanker Payudara

Sebenarnya Ratna Monoarfa (60) pernah mengalami operasi pengangkatan tumor payudara di usia remaja. Pasca operasi, Ratna menjalani hidup tanpa mengkhawatirkan tumor tersebut datang lagi. Karena menurutnya ia akan baik-baik saja.

Minimnya informasi tentang pola hidup yang bisa memicu tumor payudaranya datang kembali pun tidak ia miliki, dan kalaupun pernah ia menerima informasi tersebut, maka ia tak memperdulikannya.
“Itulah kesalahan terbesar saya,” aku Ratna.
Namun berkat TNJ, kini Tumor Payudara yang sudah berubah menjadi kanker Payudara berangsur-angsur membaik. TNJ ia percayakan untuk menggempur masalah kesehatannya tersebut.

Ratna mengetahui keberadaan kankernya tersebut kira-kira empat tahun lalu. Saat mengantarkan kerabatnya berobat, ia pun ikut mengecek kesehatannya. “Saat itu tiba-tiba saya minta diperiksa oleh dokter di sebuah rumah sakit di Surabaya, saya minta dilakukan pemeriksaan payudara karena, puting saya saat itu masuk kedalam. Dan secara positif dokter memvonis bahwa saya mengalami kanker payudara,”:ceritanya.

Langkah medis dilakukan dan sudah pasti berujung pada keputusan dilakukannya operasi. Bahkan Ratna yang juga memeriksakan dirinya di rumah sakit kampung halamannya di Gorontalo, yang kebetulan juga di tangani oleh dokter yang masih kerabatnya, mengatakan bahwa operasi merupakan jalan satu-satunya untuk kesembuhan Ratna.

Merasa takut, Ratna menjalani berbagai macam pengobatan alternatif, mulai dari akupuntur sampai mengonsumsi jamu-jamuan tradisional. “Saya terpaksa menahan rasa sakit di payudara karena tidak ingin operasi. Alhamdulillah ada seorang rekan yang mengenalkan saya pada TNJ.

April 2009 menjadi bulan pertama saya mengonsumsi TNJ. Dengan dosis 3x15cc. “Efek positif yang dihasilkan pasca mengonsumsi TNJ adalah penyakit Insomnia yang telah dialami Ratna bertahun-tahun hilang. “Saya biasa tidur diatas jam 12 malam, sekarang jam 10 malampun sudah bisa tidur,”jelasnya. Setelah beberapa minggu, benjolan disekitar payudara Ratna mulai mengempis. Dan rasa sakitnya berangsur hilang.
“Saya bersyukur kepada Allah SWT bahwa segala ikhtiar akan berujung kebaikan dariNYA. Termasuk TNJ yang dilimpahkan Allah SWT kepada saya sebagai mediasi kesembuhan atas sakit yang saya alami. Dan sebagai bentuk syukur saya, saya ceritakan pengalaman ini melalui buku Testimoni ini.Semoga bermanfaat.”


Prostat, Ginjal, Tidak Lagi Cuci Darah

“Puji Tuhan! Saya kembali sehat karena manfaat kesehatan dari TNJ yang saya minum.”
Itulah rasa kebahagian yang sekarang dirasakan Bapak Haposan Hutabarat (62 tahun) asal Tarutung Sumatera Utara.

Awal Desember 2008, Haposan Hutabarat didiagnosa terkena penyakit prostat, dimana untuk buang air kecil harus memakai kateter. Untuk mengatasi masalah ini, Dokter menyarankan untuk operasi. Namun bukan hanya prostat saja yang diderita Haposan, tapi juga penyakit ginjal. Ginjal kiri dan kanan Haposan yang sudah rusak 75%, membuat beliau terpaksa harus diopname di rumah sakit. Setelah diperiksa dokter, Haposan diharuskan untuk cuci darah.

Setelah 3 hari dirawat dirumah sakit, sahabat dari anak Haposan dari Sumatera Barat menganjurkan untuk mencoba produk Tahitian Noni Juice. Sahabat anak saya yang bernama Desrial, memperkenalkan saya pada produk TNJ. Saya langsung mengonsumsinya di rumah sakit.”ujar Haposan menjelaskan awal perkenalannya dengan produk TNJ.

Tahitian Noni Juice
Hari kelima di rumah sakit, Haposan masih cuci darah, tapi TNJ terus diminum dengan dosis 30cc pagi sebelum sarapan dan 30cc saat malam hari. “Ternyata badan saya ada perubahan (tambah sehat). Dihari kedelapan saya cuci darah lagi. Dan setiap kali cuci darah, saya juga harus tambah darah. Sesudah 3 hari saya mengonsumsi TNJ, saya sudah bisa duduk sendiri tanpa dibantu istri saya. Setelah cuci darah di hari kesepuluh, kami minta pulang, padahal dokter sudah mengharuskan cucic darah rutin seminggu dua kali. Lantaran kami memaksa pulang, pihak rumah sakit meminta kami untuk menandatangani surat perjanjian yang menyatakan bahwa pihak rumah sakit tidak akan bertanggung jawab apabila kesehatan saya menurun drastis setelah keluar dari rumah sakit. Tetapi TNJ terus saya minum,”katanya dengan suka cita.

Dibulan Februari 2009, setelah mengonsumsi 12 botol TNJ 1,000ML, Haposan merasa sudah sehat. Pada bulan Maret, beliau kembali memeriksakan dirinya ke Dokter.
“Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa prostat saya sudah kembali normal dan ginjal saya yang kiri dan kanan sudah pulih kembali tanpa operasi. Namun sampai saat ini, saya tetap mengikuti anjuran dokter untuk tidak mengonsumsi makanan yang ada pengawet,”ujarnya dengan bahagia.
Jadi terbukti TNJ tidak hanya membantu memperbaiki sel-sel tubuh, namun organ yang merupakan muara sel juga ikut diperbaiki TNJ.



Batu Ginjal dan Kantung Kemih

Berawal di tahun 2006 saya, Subagio Asihanto, memiliki masalah dengan kesehatan, yaitu batu ginjal dan batu kantung kemih. Bulan Februari 2006, saya masuk salah satu Rumah Sakit di Jakrta untuk pengambilan atau pemecahan batu ginjal atau batu kantung kemih. Setelah operasi selesai Dokter berharap batu yang sudah pecah bisa keluar bersamaan dengan urine. Tapi ternyata, setelah selang keteter dilepas, saya mengalami masalah baru karena menyempitnya saluran urine hingga 90%. Alhasil, dengan saluran urine hanya sebesar 10% saluran normal, saya tidak bisa membuang urine.

Saya kembali lagi ke Rumah Sakit, dan dokter menganjurkan untuk masuk ruang operasi untuk dilakukan pembesaran saluran urine, yang belakangan saya kenal dengan istilah medis “busi”. Ukuran yang diperoleh setelah saluran diperbesar (busi) pun hanya bertahan 1 minggu, karena saluran tersebut mengecil kembali. Bahkan bila dibiarkan selama tempo 2 minggu, salurn tersebut bisa mengecil kembali hingga tersisa 10% keadaan normal. Tahun 2007, saluran urine saya mengecil dan tertutup oleh batu, hingga tidak bisa lagi dilakukan tindakan dari luar (busi). Sehingga saya harus masuk Rumah Sakit lagi, untuk operasi kantung kemih. 3 minggu kemudian, tepatnya awal januari 2008, saya harus kembali masuk RS karena infeksi Ginjal yang parah dan harus segera di operasi untuk mengeluarkan nanah yang ada di ginjal. Situasi ini terjadi karena tidak disiplinnya saya dalam melakukan busi.

Sebenarnya saya sudah tidak tahan lagi dengan terapi busi ini, karena rasa sakit dan rasa tidak nyaman yang saya rasakan setiap melakukan busi. Tapi apa boleh buat, karena dari beberapa dokter Urologi yang saya temui, mereka berkata bahwa tidak ada obat untuk mencegah proses penciutan saluran kencing saya. Hanya dengan terapi busi itulah, jalan satu-satunya problem saya.

Titik terang pun mulai terlihat dalam masalah kesehatan saya.
Seorang teman menganjurkan untuk meminum jus noni. Awalnya ragu, karena saya sudah terlanjur putus asa, dan menganggap masalah kesehatan yang saya alami ini tidak ada obatnya. Saya minum dengan dosis 50cc 3x sehari. Hari pertama saya minum jus noni, saya sudah merasakan khasiatnya. Badan saya menjadi lebih enak. 5 Juni 2010 adalah hari terakhir saya sebenarnya memiliki jadwal terapi busi. Namun saya batalkan karena saya merasakan gejala baik pada tubuh saya. Tanggal 6 Juli 2010, saya merasa saluran urine saya yang bebrukuran 30% normal, menjadi membesar. Sejak hari itu, saya berkesimpulan bahwa saya telah sembuh dan cuma menghabiskan 4 botol saja, saya sudah sembuh total.